Jumat, 21 Oktober 2022

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

 


Koneksi antar materi membantu saya untuk memahami keterkaitan antara materi yang telah dipelajari. Materi-materi tersebut membantu meningkatkan kompetensi saya sebagai seorang pendidik untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dan sebagai pemimpin yang dapat mengambil keputusan yang berpihak pada anak.  Dalam modul ini saya mempelajari sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Saya semakin memahami dilema etika dan bujukan moral melalui pembahasan kasus.

Ada dua dilema yang sering dihadapi oleh guru. Pertama adalah dilema etika, dimana ada dua hal yang sama-sama benar namun saling bertentangan (benar vs benar). Kedua adalah bujukan moral, terdapat dua hal yang saling bertentangan namun menimbulkan dilema saat membuat keputusan (benar vs salah). Penyelesaian masalah bujukan moral sudah jelas, pilihlah hal yang benar. Dalam pengambilan keputusan sebgai pemimpin pembelajaran kita perlu memperhatikan 3 hal dasar pengambilan keputusan yaitu: nilai-nilai kebajikan universal, kepentingan murid/berpihak pada murid serta tanggung jawab. 


Nilai-nilai kebajikan di lingkungan sekolah merupakan pertimbangan utama dalam menentukan suatu keputusan yang akan diambil untuk memenuhi kepentingan murid sebagai tanggung jawab kita sebagai pemipin pembelajaran. Dalam pengembilan keputusan tersebut terkadang menjadikan kebimbangan kita akibat dilemma etika dan bujukan moral.

Dalam menentukan suatu keputusan yang bijak, terkadang kita dihadapkan pada kebimbangan yaitu dilema etika (benar lawan benar), atau bujukan moral (salah lawan benar). Kita perlu memahai paradigma dilema etika dan prinsip pengambilan keputusan seperti pada gambar berikut:


Selain itu, perlu juga kita menerapkan 9 langkah pengujian keputusan yaitu:


Dalam tahap pengujian ini diperlukan keterampilan bertanya untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang efektif, kita perlu mengingat dan memahami tehnik coaching sehingga mampu memunculkan potensi-potensi yang ada sebagai kekuatan dalam pengambilan keputusan. Dengan metode bertanya yang kita pelajari dari coaching maka akan tergali pertanyaan-pertanyaan yang efektif dan terarah sehingga memunculkan opsi yang lebih baik lagi dalam pengambilan keputusan yang kita kenal dengan opsi trilema. 

Pada koneksi antar materi ini akan saya awali dengan menjawab kegiatan pematik yang kemudian akan saya lanjutkan dengan menjawab beberapa pertanyaan panduan dalam membuat rangkuman dan kesimpulan pembelajaran modul 3.1

Ø  Kegiatan Pematik

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best)

Bob Talbert

1.    Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang anda pelajari?

"Dari kutipan di samping dengan pembelajaran yang saya pelajari yaitu mengenai pembelajaran delima etika, dimana kita sebagai seorang guru kita seringkali mengalami dilema dalam pembelajaran antara mengedepankan materi atau nilai dari sebuah materi melalui pendidikan karakter."

2.   Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

"Nilai-nilai dalam suatu pengambilan keputusan yang saya pegang yaitu pengambilan keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan serta berpihak pada murid. Hal tersebut juga diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk lingkungan sekolah yaitu tercptanya lingkungan yang aman, nayman, tanpa adanya perselisihan."

3.   Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengembilan keputusan Anda?

"Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita harus dapat menuntun siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya sehingga siswa akan mendapatkan kebahagiaan melalui merdeka belajar. Pengambilan keputusan dalam pembelajaran harus mengutamakan kebutuhan belajar murid, yang dapat dilaksanakan melalui pembelajaran berdiferensiasi."

4.    Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

"Pembelajaran pada modul ini memberikan pengetahuan bagaimana untuk mengambil keputusan yang berupa delima etika atau bujukan moral, dengan mmeperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, tanggung jawab, dan berpihak pada murid. Kutipan tersebut merupakan delima etika yang dapat diputuskan melalui 9 langkah pengambilan keputusan."


Ø Pertanyaan panduan dalam membuat rangkuman dan kesimpulan dalam koneksi antar materi modul 3.1.


1. Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Apabila seorang pemimpin dihadapkan pada sebuah kasus dilema etika, untuk pengambilan keputusan setidaknya harus berpedoman pada filosofis Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka Pendidikan yang disampaikan yaitu:

  • Ing Ngarso Sung Tuladha : menjadi teladan, memimpin, contoh kebajikan, patut ditiru atau baik untuk dicontoh orang lain.
  • Ing Madya Mangunkarsa: memberdayakan, menyemangati, membuat orang lain kekuatan, kemampuan, tenaga, akal, cara dan sebagianya demi memperbaiki kualitas diri mereka.
  • Tut Wuri Handayani : mempengaruhi, memelihara, dan memprovokasi kebajikan serta kualitas positif agar orang lain bertumbuh maju.

 

2.   Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Salah satu nilai kebajikan universal yang menjadi baromater dari nilai-nilai kebajikan yang lain yaitu tanggung jawab. sebuah keputusan ynag diambil harus dapat dipertangungjawabkan. Melalui sikap tanggung jawab dari diri, sebuah keputusan yang kita ambil akan mencerminkan bagaimana prinsip diri kita berdasarkan ketiga prinsip pengambilan keputusan, sehingga akan mendorong terwujudnya wellbeing dalam ekosistem pendidikan.

 

3.    Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya?

Salah satu tujuan kegiatan coaching yaitu menggali lebih dalam lagi potensi yang dimiliki oleh seorang guru. Melalui proses coaching akan terjadi pengambilan keputusan yang mengarah pada hal-hal positif yang artinya keputusan-keputusan yang diambil berpihak pada murid. Melalui kegiatan coaching, pengambilan keputusan akan lebih efektif karena keputusan yang diambil berasal dari potensi yang dimiliki seseorang. Sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan yang akan mendorong terwujudnya wellbieng dalam ekosistem sekolah.

 

4.  Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional dangat berpengaruh pada pengambilan keputusan khususnya kasus dilema etika. Guru yang baik pasti akan menunjukkan integeritas dan kejujuran dalam mengambil keputusan. Memiliki kemampuan dalam mengendalikan emosi, berpikiran jernih, dan perilaku diri yang efektif dalam barbagai situasi dan kondisi. Kemampuan berempati terhadap orang lain tidak memandang sebelah mata, bersikap adil dan bijaksana. Dalam pengambilan keputusan guru juga harus memiliki kemampuan dalam mengambil pilihan-pilihan membangun berdasarkan kepedulian, kapasitas dari bermacam-macam tindakan dan petilaku untuk kesejahteraaan psikologis diri sendiri, masyarakat, dan kelompok. Pada akhirnya keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

 

5.  Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan studi kasus yang bergokus pada masalah dilema etika dan bujukan moral, nilai-nilai yang dianut sebagai seorang pendidik yaitu kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggungjawab, dan penghargaan akan hidup. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai tersebut, maka sebuah keputusan yang diambil hendaknya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang berpihak pada murid serta mendorong terwujudnya iklim pendidiakan yang baik dan kondusif di sekolah.

 

6. Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Dengan menjalankan prinsip among Ki Hajar Dewantara dan pola pikir inquiri apresiatif pendidik diharapkan mampu menjalankan perannya. Menjadi pemimpin pembelajaran juga berarti menjadi pemimpin yang memliki perhatian penuh terhadap komponen pembelajaran, seperti pada kurikulum (intra, ekstra, dan kokulikuler), proses belajar mengajar, melakukan refleksi, melakukan asesmen, dan melakukan pengembangan guru secara konsisten. Guru sangat berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman. menyenangkan. menantang dan kreatif, serta relevan untuk murid-muridnya. Mereka diharapkan mampu menjadi pemimpin masa depan yang berorientasi pada kepentingan tumbuh kembangnya siswa agar mampu berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing individu.

 

7.  Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan yang muncul dalam pengambilan keputusan diantaranya adalah adanya pemikiran dari tiap individu atau kelompok yang pro kontra. Seharusnya semua ekosistem dalam sekolah saling berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan bersama. Apabila terjadi pro kontra dalam sistem sekolah akan berpengaruh dalam perubahan paradigma di lingkungan sekolah, yaitu:

·       Individu lawan kelompok ( individual vs comunity)

·       Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)

·       kebnaran lawan kesetiaan ( truth vs loyalty)

·       Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

 

8.  Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Keputusan yang diambil berpengaruh terhadap pembelajaran yang memerdekan murid seperti keputusan bagaimana menyusun strategi pemblejaran yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Membuat keputusan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid dapat diawali dengan mengetahui kesiapan belajar murid, minat murid, kebutuhan belajar murid, dan profil belajar murid. Jika kita sudah mengetahui unsur-unsur tersebut, selanjutnya kita dapat memutuskan strategi apa yang tepat digunakan dalam pembelajaran, mengunakan pembelajaran berdiferensiasi konten, proses, atau produk.

 

9. Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran, sudah pastinya mengambil keputusan yang bijaksana yang berpihak pada murid. Pengambilan keputusan yang bijaksana artinya dengan memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, dan tanggung jawab, sehingga kehidupan murid di masa depan akan terpenuhi dengan baik.

 

10.Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Berdasarkan keterkaitan dengan modul-modul sebelumnya dan pembelajaran ayang ada pada modul 3.1, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengambilan keputusan haruslah didasari 3 unsur yaitu nilai-nilai kebajikan universal, bertanggung jawab terhdap segala konsekuensi, dan berpihak pada murid. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin hendaknya perpedoman pada filosofis KHD dengan Pratap Trilokanya, berdasarkan nilai dan peran guru penggerak yang dimiliki, berpedoman pada pembelajaran berdiferensiasi serta sosial emosional, keterampilan coaching yang baik dalam menjalankan langkah-langkah pengambilan keputusan.

 

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman saya terhadap materi yang ada dalam modul 3.1 ini yaitu penerapan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan keputusan merupakan langkah awal untuk menentukan apakah masalah tersebut merupakan dilema etika atau bujukan moral. Sebuah kasus dikatak dilema etika apabila benar lawan benar, sedangkan dikatakan bujukan moral apabila salah lawan benar. Apabila sebuah kasus sudah dipahami sebagai pelanggaran hukum, maka langkah-langkah pengambilan keputusn tdak perlu dilanjutkan lagi karena sudah melalui uji legal (hukum) yang menyatakan kasus teersebut adalah salah lawan benar (bujukan moral).

 

12.Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, dilema etika yang saya alami pada saat itu berdasarkan paradigma individu lawan kelompok (individual vs community). Dimana saat itu saya mengandalkan keputusan hasil akhir yang sekiranya tidak meruugikan keduanya. Setelah saya mempelajari modul 3.1 ini, saya baru memahami bahwa pengambilan keputusan hendaknya melalui beberapa langkah dalm pengujian, agar keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan dengan baik.

 

13. Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul ini, dalam mengambil keputusan kita sebagai seorang guru tidak serta merta atas otoritas atau pandangan bahwa kita dapat mengontrol siswa secara penuh, akan tetapi, keputusan yang kita ambil hendaknya berlandaskan nilai-nilai kebajikan, tanggung jawab, dan berpihak pada murid. Keputusan yang diambil melalui 9 langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan.

 

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting, karena sebagai seorang pemimpin dimana sebuah keputusan yang diambil hendaknya berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan tidak salah langkah atau sampai merugikan salah satu pihak yang akan menimbulkan kekacuan. Dengan mempelajari modul ini, diaharapkan setiap keputusan yang diambil adalah langkah paling bijaksana dan yang terbaik serta berpihak pada murid.

Kesimpulan akhir yang dapat saya tarik dari pembelajaran modul 3.1 meteri ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya adalah modul 1 mempelajari materi paradigma dan visi guru penggerak, modul 2 mempelajari materi praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, modul 3 mempelajari materi kepemimpinan pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Ketiga modul telah dipelajari tersebut saling terkait untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Memerdekakan murid agar murid Bahagia dalam belajar sehingga mereka dapat memperisiapkan diri dalam masyarakat dengan kodrat mereka masing-masing individu.

Demikian koneksi antar materi modul 3.1 Pengambilan dan Pengujian Keputusan yang telah saya rangkum. Mohon ma’af apabila terdapat kekeliruan dan semoga bermanfaat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar